Kampanye Earth Hour digelar saat beban puncak pemakaian listrik terjadi. Manajer Senior Komunikasi Korporat PL PLN (Persero), Bambang Dwiyanto menjelaskan kampanye Earth Hour mampu mendukung program hemat energi dan konsumsi listrik di Indonesia. Saat program Earth Hour pembangkit listrik PLN bisa istirahat sejenak.
"Ini bermanfaat bagi pembangkit PLN untuk istirahat sejenak karena biasa kerja keras," kata Bambang kepada detikFinance, Sabtu (29/3/2014).
Belajar dari tahun lalu, program Earth Hour mampu mengurangi konsumsi listrik hingga 575 mega watt (MW) meskipun hanya satu jam. Diakui Bambang, program Earth Hour sebaiknya tidak hanya digelar setahun sekali. Perilaku hemat konsumsi energi bisa diterapkan setiap hari.
"Kampanye hemat listrik nggak hanya pada Earth Hour saja. Kita wajib hemat lampu atau elektronik yang digunakan. Sekarang kecenderungan untuk pemakaian yang konsumtif dan boros," sebutnya.
Bambang menjelaskan beban puncak konsumsi listrik di Indonesia dimulai dari pukul 18.00 hingga 22.00. Sehingga program Earth Hour dinilai tepat saat beban puncak.
"Khusus Jakarta beda. Dia wilayah bisnis. Saat siang kalau hari kerja, beban puncak saat 10.00-15.00. Di daerah lain, di luar Jakarta beban saat 18.00-22.00 saat pulang kerja," jelasnya.
Selain itu, penurunan beban konsumsi listrik akan terjadi pada saat Perayaan Hari Raya Nyepi yang berlangsung Senin besok di Pulau Bali. Saat Nyepi, kebutuhan listrik di Pulau Bali turun drastis selama 24
jam.
"Bali itu tipikal beda kalau Nyepi ada matikan listrik. Itu terjadi penurunan 24 jam. Beban di sana 700 MW," sebutnya.
Sumber : Sini
0 komentar:
Post a Comment